Berita>Penyuluh Agama Kua Beji dampingi Mualaf
Penyuluh Agama KUA Beji Menuntun Mualaf Untuk Membacakan Dua Kalimat Syahadat
Penulis : Rizal Sailum Maulana. S.Sos.
Penulis : Rizal Sailum Maulana. S.Sos.
Foto : Dokumentasi KUA Beji
Beji, Pasuruan. Agama Islam merupakan Agama yang mudah di ikuti oleh siapa saja, Masuk Islam tidak memerlukan campur tangan atau persetujuan dari siapapun. Cukup dengan mengerakkan lisan dan bibir untuk mengucap dua kalimat syahadat yang agung. Namun tidak hanya di ucapkan di lisan saja, Butuh keyakinan dan ketulusan hati yang paling dalam. Karena dalam Islam Hubungan antara manusia dengan Tuhannya bersifat Langsung tanpa memerlukan perantara. Di mana pun seorang hamba berada, dia dapat berhubungan dengan Allah S.W.T, Baik di rumah, tempat kerja, dan lain-lain.
Ibu Christine Fatimah berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. yang berdomisili di Dusun Rodowo Desa Beji Kecamatan Beji. Ibu Christine Fatimah Telah menyatakan dengan kesadaran penuh dan tidak di pengaruhi oleh siapapun serta dengan keihklasan hati masuk islam dan mengucap dua kalimat Syahadat di KUA Kecamatan Beji kabupaten pasuruan yang di saksikan oleh Bapak Anas Fauzi, S.Ag. dan Bapak Abdul Manaf, S.Pdi.
Islam merupakan agama yang Rahmatan lil alamin, Islam memudahkan bagi pemeluknya untuk melaksanakan ibadah. Ibadah dalam islam ada 2 yakni ibadah wajib dan ibadah sunnah. ibadah wajib merupakan ibadah yang tidak boleh di tinggalkan yaitu sholat 5 waktu. Namun banyak ibadah-ibadah lainya yang di lakukan bernilai pahala, jika tidak di lakukan tidak apa-apa yaitu bernama ibadah sunnah. dalam ibadah wajib pun masih banyak hal-hal yang di perbolehkan ketika ada udzur seperti contoh saat perjalanan jauh maka boleh 2 waktu sholat di jadikan satu. jika tidak bisa berdiri boleh sambil duduk, jika tidak bisa duduk bisa sambil berbaring, bahkan sampai terakhir boleh menggunakan isyarat mata saja jika memang sudah badannya sudah tidak bisa di gerakkan. Jadi tidak ada alasan untuk meninggalkan ibadah wajib tersebut, ujar bapak Anaz Fauzi, S.Ag.